Analisa Kasus Ahok


 PENDAHULUAN
Dari sudut pandang sosiologis kebudayaan dilihat sebagai pola kelakuan warga masyarakat yang bersangkutan. Cara berpikir dan bertindak, bahkan cara mengembangkan perasaan tidak dilakukanorang tanpa patokan, tetapi mengikuti satu pola tertentu, suatu pola yang sudah dikenal dan disepakati bersama dan hendak dilestarikan eksistensinya. Anggota baru yang masuk ke dalam satuan budaya itu karena kelahiran atau sebagai pendatang, dan belum mengenal pola tingkah laku masyarakat itu, diwajibkan mengenal dan mempelajari serta membiasakan diri untuk berbicara dan bertindak sesuai dengan kebudayaan setempat.1
Kebudayaan menjadi perhatian para strukturalis, salah satunya Pierre Bourdieu yang memiliki konsep habitus. Menurut Bourdieu aturan budaya yang tersirat dalam karya mereka terlalu mekanis, tidak berbeda dengan arah kecenderungan di atas. Sebagai alternatifnya, ia mengajukan konsep habitus yang lebih fleksibel. Habitus ini didefenisikan sebagai seperangkat skema (Tatanan) yang memungkinkan agenn-agen menghasilkan keberpihakannya kepada praktik-praktik yang telah diadapttasi atau disesuaikan dengan perubahan situasi yang terus terjadi.
Dalam tulisan ini teori Bourdieu tersebut akan diterapkan atau dikaitkan dengan satu objek yang pada dasarnya berkaitan, karena objek tersebut, bisa dikatakan sebuah komunitas ataupun sekumpulan individu dalam masyarakat yang memiliki kesamaan usia dan fisik yang dapat memberikan ciri khas dalam keanggotaan mereka di masyarakat. Dimana, ciri tersebut terbentuk dari struktur sosial di luar diri mereka yang diinternalisasikan dan kemudian menjadi habitus.


Studi Kasus 
Soeara Rakjat, Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri. Setelah melakukan gelar perkara, Bareskrim menetapkan Ahok sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama.

"Meskipun tidak bulat, perkara ini harus diselesaikan di peradilan yang terbuka, konsekusensinya akan ditingkatkan ke proses penyidikan dengan menetapkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai tersangka," kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 16 November 2016.

Ahli dari kedua pihak dan Polri sudah saling mengungkapkan pendapatnya masing-masing, terkait pernyataan Ahok yang menjadi penyebab kasus ini. Polri juga memutar video yang menayangkan sambutan Ahok saat berkunjung ke Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. 

Liputan6 menuliskan bahwa setelah usai gelar perkara kasus penistaan agama itu, penyelidik tidak dapat langsung menyimpulkan laporan pimpinan FPI Rizieq Shihab dan kawan-kawan yang mewakili umat Islam tersebut, apakah pantas dilanjutkan ke tahap penyidikan atau tidak

Pembahasan dengan Teori

Indonesia dengan landaskan Pancasila yang memiliki bermacam macam ras,suku,etnik bahasa dan agama tetapi Masyarakat Indonesia sudah bertahun tahun masyarakatnya mayoritas agama islam jadi sunggulah wajar jika terbentuk suatu tatanan dari habitas masyarakat sangat erat dengan bau agama islam dari segi apapun. Tidak hanya itu Indonesia memiliki tatanan pemerintahan yang selalu menjadi bahan rebutan dengan cara apapun sehingga tatanan pemerintahan  menjadi suatu arena yang sangat menggiurkan oleh kalangan politik manapun untuk dikuasai. Arena politik ini siapapun dari latar belakang suku,ras,dan agama apapun itu selama dicalonkan oleh partai politik boleh bertarung diarena politik tersebut, tetapi sunggung sayang agama islam dari dulu selalu mengatur dalam semua  bidang apapun termasuk bidang politik,tetapi  masyarakat yang minim  ilmu agama selalu mengkaitkan bahwa agama menjadi senjata politik untuk memenangkan arena politik tersebut terlihat sangat jelas terjadi berawal ketika Jokowi dan ahok mencalonkan sebagai gubenur dan wakil gubenur dimana pasangan tersebut menyalonkan wakil gubenur dengan agama non muslim yang dimana agama tersebut menjadi agama minoritas di Indonesia  Awalnya itu tidak dipermasalahkan tetapi mulai dipermasalahkan ketika jokowi menjadi presiden dengan otomatis ahok menjadi gubenur Jakarta, terlihatlah bertolak belakang sekali dengan ajaran agama islam yang dimana umatnya dilarang memilih calon pepimpin non muslim. Sudah sangat wajar jika ulama ulama atau mubaligh selalu memberi ceramah atau tausiyah tentang memilih pemimpin dengan berlandaskan surat al maidah. Mulai dari situlah arena politikan Indonesia khususnya di Jakarta mulai panas karena terbentur dengan habitas masyarakat yang berbau agama ditambah dengan adanya banyak presepsi dari kalangan manapun yang selalu menyebutkan bahwa isu agama selalu menjadi bahan ploitikdan banyak juga yang menyebutkan bahwa agama islam itu toleran jadi memilih pemimpin non muslim diperbolehkan sesuai dengan dasar Negara kita pancasila karena islam toleran terhadap agama lain,  padahal sesungguhnya agama islam mengatur dalam bidang apapun termasuk bidang pemerintahan sehingga wajar jika para mubaligh maupumn ulama ulama di Indonesia khususnya Jakarta melakukan dakwah yang bermaterikan memilih calon pemimpin.
Ulama dan mubaligh disini sebagai agen agen yang menyalurkan. Saya juga menilai bahwa dipihak lain yaitu ahok sangat berat ketika dia yang notabennya non muslim masuk ke habitas yang berbau islam jika salah sedikit akan menjadi boomerang buatnya jika ia tidak kuat untuk bersosialisasi di habitatnya dengan habitas yang berbau islam. Terbukti dia kepleset dalam bersosialisasinya didalam arena politiknya dengan membawa ajaran islam yang notaben nya ia ialah non muslim, wajar jika para agen agen agama ini  marah dan kesel dengan ucapannya tidak bisa diungkirin lagi terjadilah konflik di dirinya dan di habitas yang ia lakukan. Agen agen ini memiliki modal  yang sangat diseganin oleh masyarakat didalam habitasnya yang mayoritas agama islaam yang dapat mempengaruhi didalam arenanya juga. Terbukti ia dilaporkan ke pihak polisi oleh oleh agen agen masyarakat tersebut dan abgen agen masyarakat tersebut melakukan demo besar besaran yang terjadi 3 kali. Walau banyak prespektif dimasyarakat banyak yang mengkaitkan dengan politik tetapi agen agen tersebut tetap bisa membawa kejalur yang ia kuasai. Tetapi  ada pihak tertentu yang melemahin agen tersebut dengan prespektif Indonesia agama tidak hanya islam dan berlandaskan pancasila sehingga seharusnya agen tersebut seharusnya toleransi atas perbedaan agama tersebut. Walau diseerbu dengan prespektif tersebut agen agen tersebut dapat mengajak masyarakat untuk memperjuangkannya tidak hanya masyarakat Jakarta saja melainkan seluruh Indonesia memperjuangkannya terbutkti terjadinya demo besar besaran yang dimana demo ke 2 dan ke 3 dalam jumlah terbesar dan dapat membuat orang kaget khawatir dan tercengang karena  inilah Indonesia yang mayoritas agama islam sehingga habitasnya terbentuk berbau islam walau orang tersebut yang berprespektif tersebut menyuruh para para agen tersebut untuk balik ke Negara onta yaitu Negara timur tengah.Saya juga melihat ada sebuah usaha yang ingin mengubah habitus ini untuk mendukung golongan tertentu sehingga selalu memperpojokkan islam, tetapi seperti yang saya bilang agen agen dari pihak non muslim belum kuat untuk mengubah habitus itu karena Indonesia mayoritas umat muslim.Apalagi umat islam memiliki kesatuan dan persatuan yang erat walau ada kalangan yang agamanya masih setengah setengah tetapi itu tidak bisa mempengaruhi habitus di Indonesia untuk mengubah dari berbau islam padahal agama islam itu indah dan sangat toleransi jika umat islam di Indonesia tidak toleransi sudah terjadi dari dulu umat non muslim akan hancur di Indonesia tetapi dengan toleransi umat islam maka umat non muslim masih ada di Indonesia sehingga janganlah mengusik agama Islam biarkan Umat Islam menjalankan aturan agamanya untuk umat islam dan biarkan non muslim melakukan ajaranya sesuai dengan agama nya sendiri. Jangan tersinggung ketika Umat Islam menjalankan agamanya karena kalian berada di habitus yang mayoritasnya umat islam.
Sangat menarik melihat kasus ini dimana kasus ini sangat mencerminkan terkait teori pitter bordieu yaitu teori habitus dan arena.

penutup
Agama Islam itu indah dan sangat toleransi tetapi janganlah menyinggung agama Islam karena kalian notabennya bukan umat islam dan kalian berada diadalam arena yang terdapat banyak umat islam. Jadikanlah Toleransi ditegakkan oleh semuanya tidak hanya untuk umat islam saja kalo tidak ingin Negara ini hancur oleh konflik agama. Konflik agama ini bisa menjadi ancaman besar untuk NKRI dan perlu disadari jika habitus di Indonesia berbau islam karena mayoritas masyarakat Indonesia umat muslim













Refrensi:
1. Liputan6.com
2. George Ritzer, Teori sosiologi Modern\,Edisi ke tujuh. Th2014

No comments:

Post a Comment

Kepercayan, sistem pemerintahan Bangsa inca, Bangsa Maya, bangsa Aztec dan peradaban india kuno

1   Kepercayaan dan sistem pemerintahan Bangsa Inca, bangsa maya dan bangsa Aztec Kepercayaan Bangsa Inca: Masyarakat Inca perca...