Negara dan Masyarakat Sipil: Perspektif Marxist dan Elit

Tantangan Marxis: Negara sebagai Aspek Peraturan Kelas
Marxisme merupakan teori yang berpusat dari masyarakat, karena itu, konsentrasi ini untuk melihat bagaimana ketidaksetaraan dalam masyarakat sipil membentuk imperatif dalam sebuah negara. Perkembangan yang semakin maju dalam bidang industri sebagai kekuatan pendorong utama dibalik perilaku negara dan perubahan sosial. Tindakan politik masyarakat dipahami sebagai hubungan mereka dengan produksi kapitalis yang diarahkan sebagai anggota kelas sosial dan bukan lagi sebagai warga negara. Kapitalisme adalah sistem ekploitatif yang mengasilkan ketidaksetaraan kekuasaan yang sangat besar, dimana beberapa orang mampu berdiri dengan kekayaannya dan kejayaannya sedangkan ada kaum yang lemah dan kekurangan. Bagi Marx, negara pada dasarnya adalah pelayan dari berbagai kepentingan-kepentingan dominan dalam masyarakat sipil. Walaupun tampaknya itu memiliki kepentingan sendiri ataupun kepentingan-kepentingan lain dari beberapa golongan yang ada di dalam sebuah negara. Marx berpendapat bahwa perkembangan kapitalisme dapat berkembang sepenuhnya oleh masyarakat sipil. Pada tahap ini ketidaksetaraan terjadi antara kelas sosial yang menjadi jelas. Meningkatnya transparasi kontradiksi negara memastikan bahwa perjungan kelas antara proletariat dan borjuis tidak dapat dihindarkan. Marxisme menyoroti ketegangan penting dalam hubungan negara dengan masyarakat sipil yang sangat kontras dengan pandangan optimis kaum liberal. Semua Marxis menunjuk pada bagaimana struktur kekuasaan dalam masyarakat sipil berdasarkan pembagian kelas yang berakar pada kepemilikan properti dan mencegah perkembangan potensi kreatif dari semua manusia. Ketidaksetaraan ini membuat setiap persamaan formal yang dimiliki individu sebagai warga negara tidak berdaya, karena kesetaraan politik seperti itu terpisah dari kebutuhan setiap orang. Kaum Marxis menolak individualisme liberal yang abstrak dan bukan memahami perilaku manusia dalam konteks masyarakatnya tetapi melihat tindakan-tindakan manusia dari sistem ekonominya.
Terdapat dua teori yang terpisah dari negara biasanya diidentifikasi dalam tulisan Marx (Held, 1996:129) yang pertama dapat ditemukan dalam bentuk yang lebih jelas manifesto komunisnya, mendefinisikan negara sebagai instrumen yang dikendalikan secara langsung oleh kelas penguasa untuk memaksa kelas tanpa properti: Eksekutif negara modern hanyalah komite untuk mengelola urusan borjuis (Marx dan Engels, 1962: 43-4). Teori ini memiliki pengaruh besar terhadap kaum revolusioner yang berusaha menggulingkan kapitalisme. Seperti kasus revolusi Rusia 1917, Perjuangan untuk mengendalikan negara menjadi tujuan yang harus diupayakan oleh komunis. Teori kedua tentang negara yaitu Marx mengacu pada motif politik Napoleon Bonaparte dalam membangun kekuasaan negara Perancis. Ini berhubungan dengan teori fungsionalis dan deterministik, dimana negara berperan sebagai pelaku untuk mengembangkan ibukota.
Menurut Carnoy (1984: 3-9) setelah periode pasca perang muncul minat di negara oleh Marxis, Pertama, karena pertumbuhan besar dalam fungsi dan kapasitas negara dalam masyarakat kapitalis. Kedua, untuk memperbaiki distorsi tulisan Marx oleh partai-partai komunis yang berkuasa di Eropa Timur dan Cina, yang pemerintahannya bergantung pada mesin negara yang sangat koersif dan terpusat. Diskusi oleh kaum Marxis tentang negara diilhami oleh kaum komunis Italia, Gramsci (1971). Ia menekankan negara sebagai tempat perjuangan politik otonomi tingkat tinggi dari struktur ekonomi, yang menurut Marx sebagai penentu bentuk masyarakat sipil.  Kaum Marxis menghindari tudingan ekonomi, mengurangi tindakan manusia untuk memenuhi persyaratan basis ekonomi. Gramsci memperkenalkan beberapa variasi konseptual pada karya Marx. Teorinya tentang hegemoni, menyoroti manipulasi ideologis oleh kelas penguasa atas kelas pekerja. Hegemoni adalah kekuatan komunikatif yang mengacu pada pembenaran ideologis untuk ketidakadilan kapitalisme, yang beroperasi melalui gereja dan partai politik. Hegemoni tidak pernah lengkap, meskipun meliputi negara dan masyarakat sipil, sehingga memungkinkan untuk membangun hegemoni alternatif.
Gramsci melihat penggunaan kekuatan komunikatif, serta perjuangan kelas material sebagai pusat penggulingan kapitalisme. Intelektual berperan dalam membangun sebuah proyek hegemonik egaliter alternatif kepada ideologi dominan dari kapitalis. Ini menimbulkan transisi politik ke komunisme, dimana demokrasi liberal dimanfaatkan oleh kelas pekerja untuk mengubahnya dan akhirnya melampaui negara. Negara bukanlah objek yang harus ditangkap, tetapi merupakan arena perjuangan (Thomas, 1994: 143). Ada beberapa masalah dengan posisi Gramsci, namun banyak dilema yang mendasar di jantung Marxisme.
Pertama, Gramsci tidak konsisten dalam definisi tentang negara dan masyarakat sipil. Ada kalanya mereka identik dan pada kesempatan lain ditentang. Negara dianggap mencakup masyarakat sipil yang hanya melalui kekuatan fisiknya (Gramsci, 1971). Kedua, mempertimbangkan tentang hubungan antara politik dan ekonomi, Gramsci menerima bahwa faktor ekonomi adalah penentu dalam hasil politik. Timbul pertanyaan apakah ekonomi, sangat penting bagi semua catatan Marxis tentang hubungan negara dan masyarakat sipil. Marxis mencoba menjawabnya. Contoh terbaik adalah Karya Poulantzas.
Poulantzas (1978) mengambil gagasan Gramsci tentang negara sebagai tempat perjuangan kelas yang strategis dan meluas, menjadi teori umum otonomi relatif negara dari masyarakat sipil. Terdapat peran yang sangat meningkat bagi negara dalam mengelola ketegangan kapitalisme, terdapat pemisahan kontrol yang jelas yang berfungsi untuk kebutuhan kapitalisme. Menurut Poulantzas, kapitalisme memiliki hak untuk memerintah dalam menjalankan kontrol tidak langsung atas negara. Posisi kelas personil negara relatif tidak penting. Fakta menunjukkan negara bergantung pada pertumbuhan ekonomi untuk kelangsungan hidupnya. Peran sentral dari negara dalam ketidaksetaraan kapitalisme tidak bisa dihindari. Kebutuhan masyarakat identik dengan kebutuhan kapitalisme. Negara kapitalis mengambil banyak bentuk, seperti fasis atau sosial demokratis, ini tergantung pada banyak faktor politik dan sosial. Negara berfungsi mempertahankan kondisi untuk akumulasi kapitalis, menjaga stabilitas sosial, menyediakan dukungan infrastruktur, dan mempertahankan pasar tenaga kerja yang tepat.
Teori Poulantzas bersifat deterministik dan fungsionalis. yakni negara hanyalah sebuah institusi yang fungsional bagi kapitalisme dalam perannya sebagai rekonsiliator konflik kelas. Seorang Marxis, Miliband, menuduh Poulantzas sebagai semacam "super-determinisme struktural" di mana lembaga individu menjadi tidak relevan (Miliband, 1970: 57). Sulit untuk mengklaim ada perbedaan nyata antara negara demokrasi fasis dan sosial. Hal ini mengilustrasikan, bagi Miliband, kepalsuan posisi Poulantzas.
Marx, membenarkan bahwa kelas kapitalis kadang-kadang melepaskan kekuasaan politiknya sehingga mampu mengumpulkan kekayaan. Kontradiksi di seluruh tulisan Marx tentang negara, hanya berfungsi untuk menyoroti, menunjukkan bahwa akumulasi kapitalis akan terjadi pada siapa pun yang mengatur negara, kemudian selanjutnya menunjukkan bahwa pengendali negara memiliki potensi untuk menggunakan kekuatan koersif negara terhadap kepentingan borjuis. Ini diungkapkan juga dalam argumen kontradiktif Poulantzas bahwa di satu sisi negara tersusun oleh kebutuhan kapitalisme, tetapi di sisi lain negara itu sendiri adalah tempat perjuangan kelas. Masalahnya adalah dalam menjelaskan bagaimana dua titik yang saling eksklusif ini dapat direkonsiliasikan dalam teori yang meyakinkan mengenai transisi menuju komunisme (Carnoy, 1984: 107).
Marx mengatakan bahwa 'kelas pekerja tidak dapat hanya memegang mesin negara yang sudah jadi dan menggunakannya untuk tujuan itu sendiri' (Marx dan Engels, 1962: 516), namun Lenin tidak sepakat dengan teori-teori Marx tersebut. Ini disebabkan oleh ambiguitas Marx mengenai peran negara, dan kegagalannya untuk menghasilkan teori transisi terhadap komunisme. Meskipun dua versi peran negara diidentifikasi dalam tulisan-tulisan Marx, ini bukan posisi yang berbeda dan sering tumpang tindih. Hal ini merupakan interpretasi yang masuk akal bahwa bukan hanya negara yang dapat mempertahankan kapitalisme, namun juga dapat digunakan dalam keadaan tertentu, sebagai sarana untuk melampaui kapitalisme.
Masalah-masalah teoritis ini tidak kecil, karena kegagalan di antara Kaum Marxis gagal mengidentifikasi negara sebagai aktor dalam dirinya sendiri, dengan sumber daya dan imperatifnya sendiri, yang tidak dapat direduksi menjadi faktor ekonomi. Ini bukan untuk menolak hubungan interdependen yang dimiliki negara dengan masyarakat sipil, tetapi untuk memberi perhatian lebih pada pertanyaan-pertanyaan seperti potensi negara untuk menjadi represif seperti ketimpangan ekonomi. Potensi negara yang represif tidak dapat dipahami sepenuhnya dari satu kelas saja. Ini ditegaskan oleh para kritikus feminis dan ahli teori etnis yang berpendapat bahwa negara memainkan peran penting dalam merefleksikan, mempromosikan ketidaksetaraan dalam masyarakat sipil antara laki-laki dan perempuan dan antara kelompok etnis yang berbeda.
Teori negara Marxis ini telah diilustrasikan dengan kejam oleh penggunaan represif negara di Tiongkok dan Uni Soviet. Jika seseorang menerima kesatuan esensial teori dan praktik, yang diekspresikan dalam pengertian Marxis tentang 'praksis', maka teori Marxis harus dievaluasi kembali secara kritis dalam pengalaman historis rezim komunis yang sebenarnya. Bukan untuk membantah kekuatan kritik Marxis terhadap model liberal ideal, tetapi mempertanyakan kegunaan teori, apa yang mengurangi praktik politik menjadi faktor ekonomi. Marx meletakkan benih untuk negara-negara yang sangat represif di mana tujuan utama adalah mengakhiri politik, yang secara implisit dipahami oleh Marx hanya relevan untuk masyarakat berbasis kelas. Masalah-masalah pemerintahan tidak akan layu, bahkan dalam masyarakat tanpa negara yang diinginkan oleh Marx. Juga negara-negara otoriter yang mengklaim legitimasi dari tulisan-tulisan Marx.

Teori Elit
Menurut para ahli, teori elit adalah logika egaliter yang mengancam realitas historis.Mosca dan paretto menolak gagasan kedaulatan rakyat. Mosca berpendapat bawha praktek pemilu yang demokratis dimanipulasi oleh elit. Mosca juga menyangkal bahwa para elit secara moral atau intelektual dan melihat keterampilan organisasi sebagai kunci untuk pemerintahan elit.
Mosca tidak percaya bahwa kekuasaan politik didasarkan pada dominasi ekonomi. Mosca juga sangat anti sosialis dan bahkan berpendapat dalam karyanya yang paling terkenal bahwa “keseluruhan karya ini merupakan sanggahan dari sosialisme (Mosca, 1939: 447). Selain itu Mosca  mengakui bahwa demokrasi perwakilan dapat memainkan peran dalam hubungan antara elite dan massa. Mosca juga lebih tertarik pada representasi sebagai mekanisme untuk stabilitas sosial. Melalui representasi, “ sentiment dan gairah tertentu dar kawanan umum” dating untuk memiliki pengaruh untuk mereka, sehingga menghindari penggulingan satu elit oleh yang lainnya (Mosca, 1939: 155).
Teori Paretto tentang perubahan elit, yang dia sebut pergantian elit bertumpu pada degenerasi yang tidak terelakkan dalam kualitas kualitas para elit. Menurut Paretto (1996: 29) para elit selalu diperbaharui oleh individu individu superior yang muncul dari barisan massa melalui kekuatan kehendak. Paretto juga mengidentifikasi dua jenis elit: mereka yang unggul dalam kecerdasan politik dan kelicikan (ini disebut “rubah”) dan mereka yang memiliki tingkat keberanian dan kepemimpinan militer yang tinggi (‘singa’). Kombinasi dari keduanya mengatur tergantung pada kebutuhan waktunya.
Menurut Paretto (1968: 27), manusia dan massa sangat tidak rasional: ‘bagian terbesar dari tindakan manusia berasal tidak dalam alasan logis tetapi dalam sentimen’. Selain itu pareto membahas elit ekonomi yang ia definisikan terdiri dari rerperer. Reperer adalah pemilik properti dan penabung untuk menstabilitaskan ekonomi. Namun, hubungan antara anggota elit ekonomi dalam masyarakat ekonomi dan negara tidak jelas. Paretto menyebutkan jaringan jaringan “minoritas terbuka”, tetapi hubungan antara elit politik dan ekonomi tampaknya terletak dalam pandangna  Paretto pada kompatibilitas tremperamental yang tidak jelas (misalnya, singa dekat dengan rimpunan dalan keinginan mereka untuk stabilitas) daripada perasaan apapun dari kelas bersama.
Mosca dan Paretto menunjukkan pentingnya masing masing, tetapi gagal untuk membangun teori meyakinkan hubungan diantara mereka. Paretto dan Mosca memberi sedikit bukti tentang bagaimana atau mengapa “formula politik” atau keyakinan “keyakinan hidup” yang berbeda diadopsi atau menjadi berlebihan. Teori ini juga tidak  kuat dalam penjelasannya tentang perubahan elit. Konsep elit demokrasi pada pandangan pertama untuk menjadi sebuah oxymoron. Weber dan Schrumpeter  menerima pendekatan “realis” dari mosca dan melihat kepemimpinan elit sebagai sesuatu  yang tak terelakkan. Aturan elit juga diinginkan sebagai penghalang akses massa yang banyak. Stabilitas sosial, kepemimpinan elit harus dikaitkan dengan rakyat melalui mekanisme demokrasi. Sebagai seorang ahli ekonomi schrumpeter merasa bahwa institusi yang paling demokratis di masyarakat adalah pasar dan oleh karena itu institusi politik harus didasarkan pada model ini: sama seperti kapitalis bersaing untuk pelanggan, politisi juga harus bersaing untuk mendapatkan massaa dan keanggotaan elit didasarkan pada prestasi, Schrumpeter berpendapat system ini dapat membuat stabil dan sukses.
Menurut Schrumpeter (1942) demokrasi bisa dibuat kompetibel dengan realitas kekuasaan elit. Pertama ia mengatakan bahwa kekuasaan politik selalu dilakukan oleh minioritas dan bahwa dalam masyarakat yang kompleks demokrasi partisipatif, dimana massa memainkan peran langsung dalam pengambilan keputusan adalah hal mustahil.  Kedua demoktrasi dilihat  bukan sebagai tujuan itu sendiri melainkan sebagai metode dimana elit dapat dipilih oleh massa, sehingga memastikan sirkulasi yang teratur dari elit.
Bottomore (1993a: 90-2) dan Bachrach (1967) elit dianggap perlu karena irasionalitas, apati dan ketidaktahuan massa, dan demokrasi dianggap hanya sebagai latihan sinis dalam legitimasi ketidaksetaraan. Schrumpeter melihat partisipasi demokratis sebagai urusan terbatas tidak berlaku untuk urusan ekonomi atau sosial. Bahkan demokrasi bisa terancam oleh partisipasi berlebih yang dilakukan massa seperti melobi perwakilan. Pandangan seperti ini  memahami demokrasi secara implisit untuk mempertahankan keberlangsungan system elitis demoratik yang dijalankan. Teori sinis seperti itu megandung resiko dengan mengasingkan mayoritas dari pemerintah dalam kehidupan berpolitik dan dapat mengancam stabilitas sistem. Demokrasi dapat lebih positif sebagai proses yang berkelanjutan dan dinamis. Setiap masyarakat yang mengklaim sebagai demokrasi harus sadar atas batasannya sendiri dan harus memperluas partisipasi.

Teori, Unsur, Klasifikasi Sumber Agama

AGAMA: FENOMENA UNIVERSAL
Bukti-buktinya:
Banyaknya orang yang beragama atau semua orang (tanpa
kecuali) memeluk agama. Robert M. Bellah menyebut
adanya agama yang dinamakan “Pseudo Religion atau Civil
Religion atau Agama Tiruan”, yaitu “isme-isme” yang dianut
manusia.
Banyaknya agama yang dianut oleh manusia: Islam, Katolik,
Protestan, Hindu, Buddha, Konghucu, Yahudi, Sinto, Bahai,
Sikh, dll.
Banyaknya penganut dan agama secara fungsional
menunjukkan arti pentingnya agama: Identifikasi, sosialisi-
interaksi-komunikasi, dan maknawi.

AGAMA: FENOMENA UNIVERSAL
Francisco J. Moreno : Sejarah agama berumur setua dengan
sejarah manusia. Tidak ada suatu masyarakat yang hidup
tanpa suatu agama
Max Muller – Joachim Wach : Sejarah umat manusia adalah
sejarah agama.Agama merupakan cara untuk meningkatkan
pengetahuan dan cintanya kepada Tuhan.Agama merupakan
cahaya, jiwa, dan kehidupan sejarah.
H.M. Rasyidi : Agama sebagai problem of ultimate concern.
Milton Yinger : Manusia memerlukan nilai-nilai mutlak sebagai
pegangan dan jawaban terhadap persoalan hidup dan mati.
Mircea Eliade : Manusia adalah „Homo Religius‟. Manusia yang
hidup dalam suatu alam yang sakral dan penuh dengan nilai-
nilai religius disebabkan kehadiran „Yang Suci‟.

TEORI AGAMA 
 M. Crawley : Teori Masa Kritis.Agama muncul karena
adanya rasa takut yang menyertai manusia ketika
menghadapi kejadian atau gejala alam yang memilukan.
 Edward B. Tylor (1832-1917): Teori Animisme dan Evolusi
Agama. Tiga tahap perkembangan evolusi agama dari
animistik, politeistik, ke monoteistik.
 J.G. Frazer (1854-1941).Teori Magis. Magi adalah tindakan
manusia untuk mencapai suatu maksud dengan melalui
kekuatan gaib-luar biasa yang ada di alam.
 R.R. Marret (1866-1940).Teori Mana. Mana adalah
kekuatan luar biasa dari makhluk gaib yang dapat dimiliki
dan dipindahkan pada benda-benda kecil (cincin).
 Sigmund Freud (1856-1939): Teori Oedipus Komplek. Adanya
dorongan seksual seorang anak terhadap ibunya, yang
berakhir dengan pembunuhan dan penyembahan terhadap
ruh sang ayah.
 Emile Durkheim (1859--) : Teori Sentimen Kemasyarakatan.
Agama muncul karena adanya getaran jiwa yang berupa
rasa cinta terhadap masyarakatnya. Totem merupakan
benda-benda keramat sebagai lambang suatu masyarakat.
 Andrew Lang (1844-1912) : Teori „Ur Monoteisme‟. Keyakinan
adanya dewa tertinggi yang dipandang sebagai Pencipta
alam, penjaga ketertiban alam dan kesusilaan.

UNSUR POKOK AGMA
 Emosi Keagamaan: Sikap kagum dan terpesona terhadap
sesuatu yang gaib/keramat (trimendum fascinasum, R. Otto)
atau „sikap percaya campur takut‟ (Soderblom).
 Sistem Keyakinan : Konsep mengenai Tuhan, alam gaib,
makhluk (ciptaan), hari akhir dan lainnya; di dalamnya
meliputi sistem nilai atau norma.
 Sistem Peribadatan (ritual) : Ekspresi hubungan manusia
dengan Tuhan yang terwujud dalam bentuk upacara-upacara
keagamaan.
 Tempat dan Peralatan peribadatan.

AGAMA, RELIGION, AL-DIN
 AGAMA :
 A = tidak, GAM = pergi
 A = tidak, GAM = kacau (berantakan)
 A (dibaca panjang) = cara, GAM = pergi atau
menuju
AGAMA : “seperangkat aturan yang melekat dalam
diri manusia agar hidupnya teratur yang merupakan
cara menuju suatu kehidupan yang selamat”.
 Religere:
“melakukan perbuatan dengan penuh penderitaan
atau mati-matian”, atau “kumpulan tata cara
mengabdi kepada Tuhan yang dibaca dari kitab suci ”.
 Religare:
“Ikatan atau persekutuan orang-orang suci”.

AL-DIN
KEADAAN BERHUTANG :
Segala sesuatu yang melekat pada diri (kehidupan) manusia
merupakan pinjaman (amanat) dari Allah.
KETUNDUKAN-KEPATUHAN :
Ketundukan kepada Allah dalam bentuk Keterpaksaan atau
Kesadaran.
KESADARAN ALAMI-FITHRI:
Ketundukan yang secara alami dalam hati manusia semata
untuk mengabdikan hidupnya kepada Allah.
KEKUASAAN YANG BIJAKSANA:
Allah Yang Maha Pengampun, Pengasih dan Penyayang.

KLASIFIKASI AGAMA
SUMBER :
Agama Samawi/Langit : Yahudi, Kristen, dan Islam
Agama Ardli/Bumi : Hindu, Buddha, Konghucu
RAS/GEOGRAFIS :
Ras Semit : Yahudi, Kristen, dan Islam
Ras Aria : Hindu dan Buddha
Ras Mongolia : Konghucu, Tao, dan Sinto

UNSUR-UNSUR POKOK AGAMA Menurut Glock & Stark:
Dimensi Keyakinan, berisi pandangan-pandangan teologis suatu agama.
Dimensi Praktek Agama, mencakup perilaku pemujaan dan segala
perilaku yang menunjukkan komitmen terhadap agama.
Dimensi Pengamalan atau Konsekuensi, yaitu komitmen seorang
atau kelompok penganut agama dalam menjalani kehidupan sesuai
dengan ajaran agamanya.

Manusia dan Agama

A.   PENGERTIAN MANUSIA.
Manusia dalam bahasa Arab  disebut dengan “insan” yang artinya ramah, mesra dan berpuas hati. Ketiga arti ini merupakan sifat dasar yang dimiliki oleh manusia.
Ada pendapat yang menghubungkan kata “insan” dengan kata “an-nisyan” yang berarti pelupa. Pendapat ini mengacu pada fitrah manusia yang memang sering lupa dan salah.
Menurut El-Alaqqad, manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat ke-Tuhan-an, sehingga dapat memenuhi 3 hal :
1.    Manusia itu betapapun hebatnya, tetap sebagai makhluk, sesuatu yang diciptakan dan ditentukan, bukan pencipta dan penentu sesuatu.
2.    Segala perbuatan yang telah dilakukan oleh manusia harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. di akhirat, oleh karena itu manusia harus memikirkan dengan sebaik-baiknya sebelum melakukan sesuatu perbuatan.
3.    Pada diri manusia ada sifat-sifat ke-Tuhan-an, berupa segala sifat yang baik yang harus dikembangkan dan diwujudkan dalam bentuk perbuatan dan perilaku. Apabila manusia dapat mengembangkan dan mewujudkan sifat-sifat tersebut, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan hidup.
Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa manusia adalah makhluk yang penuh dengan kekurangan-kekurangan. Namun dibalik kekurangannya, Allah SWT. memberikan kelebihan yang menjadikannya sebagai makhluk yang mulia. Kelebihan-kelebihan tersebut adalah :
  1. Manusia diberikan hidayah oleh Allah SWT yang sangat lengkap, yakni :
–    Hidayah ath-Thabi’iyyah ( petunjuk insting / naluri )
–    Hidayah al-Hissiyah ( petunjuk panca indera )
–    Hidayah al-Aqliyah ( petunjuk akal )
–    Hidayah ad-Din ( petunjuk agama )
  1. Manusia dikaruniai oleh Allah SWT. bentuk yang paling baik. ( Surah at-Tin (95) : 4 )
4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
  1. Manusia diberikan rezki oleh Allah SWT. dengan rezki yang baik-baik. ( Surah al-Mu’min (40) : 64 )
Kelebihan yang dimiliki oleh manusia tersebut, membedakanya dengan makhluk yang lain yang harus tetap dipelihara agar ia hidup mulia, bahagia dan sejahtera.
Menurut al-Ghazali, ada 5 perangkat hidup manusia yang harus dipelihara dan dijaga dengan baik agar ia mencapai kesempurnaan hidup, di dunia dan akhirat. Kelima perangkat itu adalah :
–    Agama
–    Jiwa
–    Akal
–    Keturunan
–    Harta benda
B.   ASAL-USUL MANUSIA
Jumhur ulama berpendapat bahwa manusia yang mendiami bumi ini berasal dari satu keturunan, yaitu Nabi Adam dan Hawa. ( Surah an-Nisa (4) : 1 )
“Nafsin wahidah” berarti diri yang satu ( Adam ) dan kata “zaujaha” berarti isterinya ( Hawa ).
C.   TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA
Tujuan penciptaan dan tugas kehidupan manusia ( terkait dengan kedudukan dan fungsinya ) adalah sebagai “abdun” ( hamba ) dan khalifah ( wakil ) Allah dimuka bumi ini.
Dalam kedudukan dan fungsinya sebagai hamba, maka tujuan da tugas kehidupan manusia adalah beribadah kepada Allah SWT. ( Surah adz-Dzariyat (51) : 56 )
Dalam kedudukan dan fungsinya sebagai khalifah ( wakil ) Allah SWT di dunia ini, maka tujuan da tugas kehidupan manusia adalah menciptakan suatu tatanan kehidupan sosial yang berakhlak mulia. ( Surah Hud (11) : 61 ) dan ( Surah al-A’raf (7) : 56 )
D.   HAKEKAT MANUSIA
Menurut pandangan Islam, manusia itu merupakan perkaitan antara badan dan ruh. Badan dan ruh masing-masing merupakan substansi yang berdiri sendiri, tidak tergantung adanya oleh yang lain.
Ruh yang berasal dari Allah itulah yang menjadikan hakekat manusia, dan inilah yang membedakan manusia dengan hewan. Jasad manusia yang berasal dari ruh untuk menjalani kehidupan material, alam material bersifat sekunder dan ruh adalah yang primer. Karena ruh tanpa jasad yang material tidak dapat dinamakan manusia. Hubungan antara ruh dan jasad adalah hubungan penciptaan, bukan hubungan kausal, adanya ruh dan jasad manusia, bergantung pada iradah Allah untuk menciptakannya.
E.   KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA
Kebutuhan hidup yang dianggap paling pokok pada manusia yaitu :
1.    Kebutuhan biologis.
2.    Kebutuhan psikis.
3.    Kebutuhan sosial.
4.    Kebutuhan paedagogis ( intelektual ).
5.    Kebutuhan agama ( spiritual ).

How To Create A Business Plan

Business plans have long been a critical document for new businesses. Are they still relevant? If so, what best practices and data can help you create a winning document that will help your business get the funding you need and ensure your venture lasts?


Before digging into the best way to craft a business plan to help you crush it, and spending hours or numerous dollars on commissioning one, do you even need one?

A decade ago anyone you approached with a business idea without a plan would have laughed and shooed you away. Even your friends and family, or the most aggressive angel investors. Things have changed.

As I describe in my book, The Art of Startup Fundraising, a business plan is still a must for some scenarios and some reasons. Yet, some may also think that pitch decks and clever presentations may he displaced them. Every entrepreneur and startup company needs a plan. Before deciding exactly what that looks like and how to create it, there are some critical questions to answer and factors to understand.

What’s a Business Plan for?

Just because it is the status quo should never be a line in the vocabulary of a startup founder today. Traditional business plans can be big beasts of a project that suck time, money and mojo at a vital moment. Don’t do it unless you know why and what you are trying to achieve with it.

In fact, Silicon Valley angel investor, VC, and founder of 500 Startups, David McClure says “Don’t write a business plans.” We’ll show you what he does want to see if you hope to get a funding check from him in a moment. Yet, the point is that most aspiring business owners aren’t even trying to match up their goals with what they think they are supposed to be doing.

You should have a plan in order to get yourself organized, to ensure you have some type of viable commercial potential, you have focus and hopefully aren’t going to run out of money or starve before you get going. If that’s all you need, and you don’t plan to raise money, apply for loans and don’t intend on bringing in partners, then you certainly don’t need a 25lb manuscript. Keep it simple. In fact, Brian Chesky (found of Airbnb) is famous for his one-page business plan for global domination.

If you are planning to go to a local bank for a business loan, or are approaching your sphere of influence for backing who you know is accustomed to seeing legit business plans, then you know you probably need to create something that they understand in a format they are comfortable with.

If your purpose is to raise funding, and your startup isn’t going to go anywhere without, then make sure anything you take time out to create is going to relate in today’s fundraising environment.

BusBusiness plans have long been a critical document for new businesses. Are they still relevant? If so, what best practices and data can help you create a winning document that will help your business get the funding you need and ensure your venture lasts?


Before digging into the best way to craft a business plan to help you crush it, and spending hours or numerous dollars on commissioning one, do you even need one?

A decade ago anyone you approached with a business idea without a plan would have laughed and shooed you away. Even your friends and family, or the most aggressive angel investors. Things have changed.

As I describe in my book, The Art of Startup Fundraising, a business plan is still a must for some scenarios and some reasons. Yet, some may also think that pitch decks and clever presentations may he displaced them. Every entrepreneur and startup company needs a plan. Before deciding exactly what that looks like and how to create it, there are some critical questions to answer and factors to understand.

WBusiness plans have long been a critical document for new businesses. Are they still relevant? If so, what best practices and data can help you create a winning document that will help your business get the funding you need and ensure your venture lasts?


Before digging into the best way to craft a business plan to help you crush it, and spending hours or numerous dollars on commissioning one, do you even need one?

A decade ago anyone you approached with a business idea without a plan would have laughed and shooed you away. Even your friends and family, or the most aggressive angel investors. Things have changed.

As I describe in my book, The Art of Startup Fundraising, a business plan is still a must for some scenarios and some reasons. Yet, some may also think that pitch decks and clever presentations may he displaced them. Every entrepreneur and startup company needs a plan. Before deciding exactly what that looks like and how to create it, there are some critical questions to answer and factors to understand.

What’s a Business Plan for?

Just because it is the status quo should never be a line in the vocabulary of a startup founder today. Traditional business plans can be big beasts of a project that suck time, money and mojo at a vital moment. Don’t do it unless you know why and what you are trying to achieve with it.

In fact, Silicon Valley angel investor, VC, and founder of 500 Startups, David McClure says “Don’t write a business plans.” We’ll show you what he does want to see if you hope to get a funding check from him in a moment. Yet, the point is that most aspiring business owners aren’t even trying to match up their goals with what they think they are supposed to be doing.

You should have a plan in order to get yourself organized, to ensure you have some type of viable commercial potential, you have focus and hopefully aren’t going to run out of money or starve before you get going. If that’s all you need, and you don’t plan to raise money, apply for loans and don’t intend on bringing in partners, then you certainly don’t need a 25lb manuscript. Keep it simple. In fact, Brian Chesky (found of Airbnb) is famous for his one-page business plan for global domination.

If you are planning to go to a local bank for a business loan, or are approaching your sphere of influence for backing who you know is accustomed to seeing legit business plans, then you know you probably need to create something that they understand in a format they are comfortable with.

If your purpose is to raise funding, and your startup isn’t going to go anywhere without, then make sure anything you take time out to create is going to relate in today’s fundraising environment.

Business Plans vs. Pitch Decks
Business plans and pitch decks are two different things. They have a lot of crossover factors. Yet, one is for presenting and specifically for getting funding from angels and VCs. The other is more organizational an internal in nature.
If you want to get funded by David McClure, then he says he wants to see “a functional product that people are using. We look for functional prototypes and customer development and most importantly, scalability. Can you scale customer acquisition cheaply and measurably?”
In contrast with old school business plans McClure recommends:
Prototypes
  • 12 month expense projections
  • Marketing plans
  • Customer acquisition costs
  • Customer value
  • Results of testing (i.e. a dashboard of KPIs)
  • Proof of consistent improvement
  • Knowing your burn rate, and never falling below 6 months of cash
  • Most of this you can cram into a pitch deck, at least with a good appendix.
Not long ago I covered the pitch deck template that was created by Silicon Valley legend, Peter Thiel (see it here) where the most critical slides are highlighted. Moreover, I also provided a commentary on a pitch deck from an Uber competitor that has raised over $400M (see it here)


Business Plans vs. Executive Summaries

An executive summary is a different document again. It is a smart tool and essential one to have as a cover for your business plan. This is especially true for those considering funding that involves commercial real estate or a SBA loan.

This is a brief 1-3 page document that sums up your business and plan, and gives viewers enough info to decide whether they want to see any more data or not. Like a pitch deck, it it’s good enough it can be sufficient to get lenders and investors to choose to work with you, and work through the details in the process.
Best Practices for Building a Brilliant Business Plan

What makes a great business plan?

Format, substance, and key data that viewers expect are all important. So is the time you spend on it, and when you do it.

When to Create a Business Plan

The big problem with business plans is that entrepreneurs often get bogged down in them. Getting lost in rehashing and dragging out a business plan for a year or more can cost your startup the optimal moment to get to market and the best funding opportunities. Too many founders have also tried to cram the equivalent of a business plan into a pitch deck, only to find it is a hindrance to getting the results they want.



Harvard Business Review (HBR) says “the real key to succeeding in business is being flexible and responsive to opportunities. Entrepreneurs often have to pivot their business once it becomes clear that their original customer is not the right customer, or when it turns out that their product or service fits better in an alternate market. Because of these realities, business plans written at the start end up nothing more than a fable.”

Additional stats from HBR show that:

  • The “most successful entrepreneurs were those that wrote their business plan between 6-12 months after deciding to start a business. Stating that this “increased the probability of venture viability success by 8%.”
  • Chances of success rose by 12% for those that spent no longer than 3 months on their plan. With any longer proving futile.
  • Startups chances of venture viability rose by 27% if the plan was created in the sweet spot when founders were talking to customers and preparing marketing.


According to Entrepreneur.com and Rule’s Book of Business Plans for Startups, founders should be considering these factors when creating their plan.
  • How the business will be vested
  • Main objectives
  • Mission statement
  • Keys to success
  • Industry analysis
  • Market analysis
  • Competitor analysis
  • Core strategies
  • Marketing plans
  • Management
  • Organizational structure
  • Key operations
  • Projections and pro formas
  • Break-even analysis
  • Financial needs


Fortunately, crafting a business plan has become much simpler today. There are plenty of data sources to back up assumptions and to complete research. There are plenty of great freelancers available online who can help handle time intensive parts of the process like research and formatting, and interactive pro-formas.There are even templates you can plug in and print so you don’t waste time figuring out what to include. SCORE offers fillable worksheets covering these key pages in your business plan for your startup business:
  • Executive Summary
  • Company Description
  • Products and Services
  • Marketing Plan
  • Operational Plan
  • Management & Organization
  • Startup Expenses & Capitalization
  • Financial Plan
  • Appendices

The SBA (US Small Business Administration) offers templates for both traditional business plans and more modern lean startup business plans, with samples to view.

Summary

A business plan still plays a critical role in launching a profitable and sustainable venture today. New trends and the data show us that the best time to complete a robust plan may now come later in the journey than it used to. It is much more important to get started, test, and secure funding first.

When it comes to business plan creation there are now more templates and streamlined formats that are being adjusted to meet today’s needs to accommodate faster moving, leaner startups. Just don‘t let this part of the process slow you down.

No matter how you do it, and who you’ll show your plan to, make sure to have someone with experience review it for you.

I am a serial entrepreneur and the author of the The Art of Startup Fundraising. With a foreword by ‘Shark Tank‘ star Barbara Corcoran, and published by John Wiley &…MORE
Alejandro Cremades is a serial entrepreneur and author of best-seller The Art of Startup Fundraising, a book that offers a step-by-step guide to today‘s way of raising money for entrepreneurs.


Linkartikel: https://www.google.com/amp/s/www.forbes.com/sites/alejandrocremades/2018/07/24/how-to-create-a-business-plan/amp/

105 Service Businesses to Start Today


At your service: Convenience-craving consumers are always looking for a way to do things better, faster and cheaper. Often, that means turning to a specialty-services entrepreneur who knows how to get the job done right. Here, we provide some inspiration for aspiring service providers -- from adventure-tour leaders to window washers. With 105 ideas to choose from, you have no excuse not to get started today with your own service business.

Personal Services
1. Mobile Pet Grooming
Snip, clip and brush your way to success as a mobile pet groomer. Fido and his owner will both appreciate the convenience of a "doorstep" doggie-grooming service. With the proper training and experience, a van and some grooming tools, start barking up the right tree by marketing your business in your neighborhood and others.
2. Collectibles Search
Collectibles searchers, who carefully canvas swap meets, thrift stores and garage sales, can collect a bundle locating objets d'art for clients. Once you've found your niche--be it antique lunch boxes, dolls or grandfather clocks--advertise your services in hobbyist publications, at collectibles stores, in specialty forums on the internet, or on eBay. Soon you'll be taking up a collection of your own.
3. Diaper Delivery
Whoever said cloth diapers couldn't be convenient--and user-friendly? Velcro diaper "wraps" replace awkward pins, and pickup and delivery take the dirty work out of diapering. Equipped with a "clean," propane-fueled delivery truck and some washing machines, you can provide an environmentally friendly alternative to disposables. Talk about a change for the better!
4. Dry-Cleaning Pickup & Delivery
Are you clothes-minded? Then try on the dry-cleaning pickup-and-delivery business for size. Provide pickup and drop-off at a place that's convenient for busy professionals, then follow suit by arranging with a local dry cleaner to do the actual cleaning.
5. Mobile Locksmith
You hold the keys to success as a mobile locksmith. For best results, be ready for 24-hour action with a cell phone and van. With some training and basic equipment, you'll have this business mastered--lock, stock and barrel.

6. Graffiti Removal & Abatement
Equipped with some paint and other preventive treatments, you're set to serve residential as well as commercial clients with your own graffiti-removal-and-abatement business. City governments and schools can also benefit from the removal of unsightly "tagging" in their districts.
7. Golf-Club Cleaning
Take your best shot with a golf-club cleaning service. Not only will you be offering golfers a clean edge to improve their game, but you'll be offering a way to protect their investment from the rusting, pitting and discoloration of dirty clubs.

8. Self-Defense Instructor
You can never feel too safe or secure. People of all ages and backgrounds can benefit from the self-defense skills you can teach them. Get your business jump-started by training others in the disciplines you've learned--Aikido, Karate, or simply basic safety-awareness skills.

9. Adventure Tours
Got a taste for adventure? Whether it's exploring South American caves or touring English teahouses, you're sure to find a fanatic following... so long as you do all the footwork first. Put your service on the road to success by coordinating transportation, food and lodging. Your clients only need to worry about one thing: having fun.
10. Pet Sitting
When it comes to creature comforts, most canines would choose their own backyard over a kennel any day. Thanks to pet sitters--who take care of pets while their owners are out of town or busy--Fido can have his kibble at home. This business isn't just for the dogs, however; gear your services toward all creatures great and small for maximum profits.
11. Court-Paper Serving
You can't beat the legal system  as a great resource for business, that is. Private attorneys, who barely have time to do their own invoicing and none for serving summonses to elusive people, often turn to registered court-paper processors. Come judgment day, you'll be courting success.
12. Mobile Massage
Success is close at hand for mobile massage providers. Advertise your stress-relieving services at local workout clubs, spas and physical therapists' offices. Then bring your trained hands--and a portable massage table--to clients' homes or places of work.
13. Mobile Mechanic
As a mobile mechanic, a good knowledge of automobile repair techniques and a list of referrals help you rev up sales. Put your business in the fast lane by bringing your service directly to clients' homes or places of business.
14. Personal Chef
Cook up tasty profits as a personal chef. Those with culinary competence can likely find a hungry clientele among the ranks of America's busy working families. Or, market your business to clients for those special occasions when they prefer to dine in--complete with restaurant-quality food and service.
15. Seamstress/Tailor
As a seamstress or tailor, sew your way to success altering clothing and/or creating new apparel from scratch. Spread the word about your service at local boutiques and dry cleaners, plug in your sewing machine, and start stitching.

16. Porcelain Repair
Rub a dub, dub, a porcelain-repair entrepreneur in the tub: Fixing unsightly chips and cracks in tubs and other porcelain accessories puts entrepreneurs in business. With a porcelain-repair kit in hand, sinks and tubs are made like new again.
17. Cover Letter/Resume Service
Not everyone knows how to look good on paper. With your editing and basic layout skills, a laser printer, and some high-quality stationery, you're set to start showing clients how to put their best foot forward in their resumes and cover letters--and how to get in the door of potential employers' businesses for an interview.

Read This: Start Your Own Consulting Business by Entrepreneur Press and Eileen F. Sandlin | Amazon | eBooks.com | Barnes & Noble

18. Mystery Shopping
Now, you can shop till you drop . . . and get paid for it! Just put on your shopping shoes and put service personnel to the test as a "mystery" shopper. Rate local retail stores' employees on attitude, friendliness, and overall quality of service, then report back to your store-owner clients, helping them to ensure their service really is number one.


19. Tax-Form Preparer
One thing is certain: There will always be a need for tax preparers. Come tax season, businesses and individuals alike need help preparing numerous tax forms and understanding the latest tax regulations. Equipped with some specialized computer software, start scheduling your career as a tax preparer this fiscal year-and get ready for some returns on your time and investment.

20. Wedding-Guide Publishing
For photographers, bakers, caterers and florists, wedding bells mean big business. Help them get a piece of the action by publishing a wedding guide with space for local advertisers. Include some basic wedding-planning articles, and you'll find June brides aren't the only ones to benefit from your premarital publication.

21. Mobile Car-Wash and Detailing
Take your business on the road, and clean up on profits as a mobile car-wash and detailing pro. Let a little soap and water do wonders... along with a few rags, brushes, and elbow grease; then drive home sales by marketing your services to car dealers, rental fleet owners, and corporations.
22. Used-Car Inspection
Sometimes, it takes a little more than a kick of the tires to evaluate a used car. With some basic diagnostic equipment and mechanical know-how, however, used-car inspectors can help steer clients away from "lemons." Developing a roster of appreciative customers puts you on the road to referrals--and success.


23. Professional Organizer
Neatniks need apply: If you're got a knack for neatness, why not help the organizationally challenged? Messy closets, home offices and commercial offices alike could benefit from a more efficient setup. Put some order into others' lives, and arrange yourself some pretty profits.

24. Tutoring
Thought your proficiency in high school algebra was all for naught? Think again: As a tutor, you could help others bone up on their studies. Whether it's reading, writing or arithmetic, help your students reach the top of their class with a little experienced guidance and support.
25. Power Washing
Oily driveways, mud-caked semi trucks, or barnacle-ridden boats... you name it, and entrepreneurs equipped with specialized power-washing equipment can probably clean it. For spotless results, target commercial as well as residential customers.

26. Windshield Repair
To find potential clients for your windshield-repair business, simply canvas local parking and used-car lots for cars with cracked, chipped windshields. A basic repair kit enables you to offer clients what is clearly a better alternative to costly glass replacement.

27. Private Investigation
Blaze your own entrepreneurial trail while following others' footsteps-literally. As a private investigator, make your mark in the industry by keeping a keen "eye" on other people's activities. Clients include attorneys gathering evidence for a case or to collect payment, or individuals seeking information about a significant other.
Business Services
28. Business-Plan Consulting
Not only is a business plan crucial in obtaining bank financing, but it's an invaluable tool for anticipating--and tackling--a business's inevitable ups and downs. With your writing skills, spreadsheet know-how, and general business savvy, show clients how to present their best-laid plans... while accomplishing your own.
29. Packing and Unpacking Service
Packing up to move to a new home or office--not to mention unpacking on the other end--is enough to leave one feeling upended. Thank goodness for packing and unpacking entrepreneurs who, with their hassle- and time-saving services, make moving seem like magic.

30. Business-Travel Management
Make the skies even friendlier for business travelers--and less costly for business owners--as a business--travel manager. Help book low-price tickets, keep expense records, manage frequent-flier miles and reap the high-flying rewards.
31. Carpet Dyeing
For a fraction of the cost of replacing unsightly or stained carpeting, carpet-dyeing professionals provide hotels, community centers, nursing homes and other businesses an attractive alternative. So go ahead, lay the options at your clients' feed and start making wall-to-wall profits.

32. Hospital-Bill Auditing
There's nothing worse than being laid up in the hospital for a few days... except maybe the pile of often confusing bills that follow. The remedy: hospital-bill auditors, who--thanks to their billing savvy and attention to detail--make way for their clients' smooth recovery.

Read This: Start Your Own Medical Claims Billing Service by The Staff at Entrepreneur Media and Charlene Davis | Amazon | eBooks.com | Barnes & Noble

33. Specialized Staffing
Helping clients meet their workforce needs is a matter of finding a niche and filling it--and keeping up with human resources trends. Work your way up in the industry by developing a roster of specially skilled workers, then use your "people skills" to build your business.

34. Bookkeeping
Though today's software makes keeping your own books easier, it doesn't make it much less time-consuming. That's why, for business owners with little time to spare, a bookkeeping service is not only a time-saver, but an asset.
35. Computer Repair
In today's computer-based society, computer "downtime" can be both costly and aggravating. As a repair professional--equipped with some basic diagnostic equipment and technological savvy--you can get clients' computers back up and humming again.

36. Referral Service
For referral-service entrepreneurs--who act as a "welcome wagon" to newcomers--getting to know new as well as existing businesses pays off in more ways than one. Local companies pay to get their services introduced to newcomers, while these new customers pay for a little friendly advice.

37. Freight Brokerage
One sack of flour for a dozen eggs... Gone are the days of such no-frills, local trade. In their place: a sophisticated global commerce system requiring a thorough knowledge of land, sea, air and rail shipping rates and regulations. Knowledgeable freight brokers are indispensable to this burgeoning scene.
38. Video Brochure
Make record profits taping corporate video brochures. Just get your video recorder handy, and zoom in on the action. Video-editing skills and special-effects techniques help you pull together the big picture--and reel in the profits.

39. Executive Search
Take your business to a "hire" level: As an executive-search specialist, help busy clients find the right man--or woman--for the job. Your job involves placing ads and conducting interviews to screen potential employees for clients. Put on your best interviewing suit, and get down to business.

40. Computer Consulting
Tap into a surging market as a computer consultant. Whether you're an expert at Linux, putting together hardware components, or networking, a growing number of computer "newbies" will surely benefit from your services.
41. Long-Distance Reselling
By buying time in bulk from wholesalers, long-distance resellers ring up sales by servicing long-distance consumers--often at significant savings. You make the call: Either purchase the telecommunications equipment you'll need now, or rent it and simply focus on the marketing of your service.

42. Limousine Service
With a limo and some insurance, you could be the driving force behind a new business venture. Stretch your market by adding more drivers and cars to your fleet. Then, once you've established a reliable reputation, start driving home your limousine-service sales.
43. Office-Relocation Service
Helping businesses get plugged in to a new neighborhood comes easy for office-relocation-service entrepreneurs who, as "locals," know who's who in providing such services as printing, restaurant delivery and equipment repair.
44. Language Translation
Falling foreign-trade barriers and improved communication technology translate into success for language translators and interpreters. An ear for multiple languages puts you at the forefront of this global movement.
45. Office Plant Maintenance
Set your roots in a growing business as an office-plant-maintenance entrepreneur. Regular watering, light pruning, and fertilizing are all in a day's work. Though a green thumb is helpful, some clients may also request maintenance of their silk plants. Either way, your business is sure to grow.

46. Professional Office Consultant
It's one thing to spend a day at the office, and another altogether to run the office. As a professional office consultant, you'll oversee such responsibilities as marketing, insurance and daily operations for professional lawyers, doctors or other specialists--while leaving the rest to the "pros."
47. Office-Support Service
Typing, filing, sorting mail, entering data, and answering phones are just a few tasks an office-support service can perform to help out harried business owners. Hand out business cards to every businessperson you know--and get ready to spend a productive day at the office!

48. Miniblind Cleaning
Put an end to dusty miniblinds in offices, homes and other buildings with your miniblind-cleaning service. Immerse blinds in tanks of gentle, yet effective, cleansing solution... and give clients a squeaky-clean new perspective on the world outside their windows.
49. Apartment-Prepping
Move in on the housing market with some basic plumbing, painting, caulking and scrubbing skills. Busy landlords and leasing offices can both benefit from your handyman skills, while you, in turn, make some handy profits repairing vacated units for clients' new tenants.

50. Debt-Collection Service
Money makes the world go 'round: You get paid when your clients get paid by the people who you get to pay them. Sound complicated? It doesn't have to be: As a debt collector, it pays in more ways than one to have some persistence in tracking down clients' delinquent debtors.

51. Catering
A caterer's place is in the kitchen . . . cooking up hot profits, that is. So long as your kitchen is commercially approved--and you've got a knack for stirring up some "dough"--you've got the makings for savory success. Service weddings, holiday parties, and other festive gatherings; if you're lucky, clients will have your cake and eat it, too.
52. Restaurant Delivery Service
When "Let's do lunch" means eating at the office, an ordinary sack lunch doesn't have to suffice. Thanks to restaurant deliverers, busy professionals can order their meals from local restaurants. By collecting a delivery charge and tip, operators get a good taste of entrepreneurial success.

53. Seminar Promotion
If there's one thing consumers can never seem to get enough of, it's information. Give 'em an earful by planning and promoting informational seminars. You don't need to be an expert yourself; just schedule the speakers, reserve a location, promote the event, and get ready to collect the profits at the door.
54. Window Washing
Business has never been clearer for window washers. Grab your bucket, squeegee, and glass-cleaning solution, and rap at the dirty windows of local businesses and residences alike. Add repeat customers, and you'll soon be on a winning streak.

55. Valet Parking
Drive right up to entrepreneurship as the owner of a valet-parking service. Restaurants, hotels and convention centers can all use the services of a well-dressed, bonded parking staff. The key is having your own team of drivers to keep clients' customers--and their cars--on the move.

56. Professional Organizer
Neatniks need apply: If you've got a knack for neatness, why not help the organizationally challenged? Messy closets, home offices and commercial offices alike could benefit from a more efficient setup. Put some order into others' lives, and arrange yourself some pretty profits.

Read This: Born to Organize: Everything You Need to Know About a Career As a Professional Organizer by Sara Pedersen | Amazon | Barnes & Noble

57. Power Washing
Oily driveways, mud-caked semi trucks, or barnacle-ridden boats . . . You name it, and entrepreneurs equipped with specialized power-washing equipment can probably clean it. For spotless results, target commercial as well as residential customers.

Marketing and Sales
58. Sales-Lead Generating
Streamline salespeople's efforts by identifying prospects and generating sales leads. Some footwork, market research, and a phone set you on the path to compiling a list of potential customers for your clients.


59. Public-Relations Agency
A way with words, enthusiasm and persistence are all necessary in this competitive business. Networking--by developing contacts with reporters and other media--is also crucial to helping your clients go public with press releases and more.
60. Copywriting and Proofreading Service
Wanted: creative writer with a knack for finding typos and misteaks... er, mistakes. Writers who help ensure clients' advertising copy is both catchy and fault-free may not win a Pulitzer, but they will have some profits to write home about.

61. Direct Mail/Coupon
Cash in on consumers' coupon-cutting craze with a direct-mail coupon service. Get started by selling ad space in a direct-mail coupon package to local businesses. When you mail coupons to local residents, your clients will benefit from the exposure and you'll benefit from a first-class business of your own.
62. Public-Relations Agency
A way with words, enthusiasm and persistence are all necessary in this competitive business. Networking--by developing contacts with reporters and other media--is also crucial to helping your clients go public with press releases and more.

63. Mailing Services
Post record profits fulfilling clients' envelope-stuffing and bulk-mail-processing needs. Advertise in the business section of your local newspaper, and start looking for your check in the mail.

64. Sales Training
Don't sell yourself short: With some self-promotion and marketing know-how, you could have what it takes to build your own business as a sales trainer. By sharing your sales savvy with other busy business owners, you not only help boost clients' bottom line, but yours, too.
65. Welcoming Service
Welcoming-service entrepreneurs--who greet newcomers to town with a package of coupons, samples from local businesses, and other community information--not only provide a welcome service to newcomers, but to local businesses, as well.

Home Services
66. Packing and Unpacking Service
Packing up to move to a new home or office--not to mention unpacking on the other end--is enough to leave one feeling upended. Thank goodness for packing and unpacking entrepreneurs who, with their hassle- and time-saving services, make moving seem like magic.

67. Handyman Services
If it's broke, you can fix it. Advertise in local newspapers and bulletin boards, then get busy repairing everything from leaky pipes and stopped-up toilets to jammed cabinet drawers and broken windows.
68. Home-Entertainment Installation
Just watch a novice attempt to connect the wires, cables and other components of their new or relocated stereo and television equipment, and you're likely to view consumer impatience at its finest. But with your sound electrical and wiring expertise, you'll have all systems buzzing in no time.
69. Mortgage/Debt-Reduction Service
By explaining alternative payment structures to clients (which can result in a smaller total payment in a shorter period of time), mortgage and debt-reduction-service professionals are helping to relieve America's debt--one citizen at a time.

70. Pool Services
Make a splash in the pool-services business with little more than some cleaning equipment and a water-test kit. Just load up your tools in your car and make the rounds in your neighborhood. Then dive right into business by marketing your service to homeowners' associations, apartment complexes and individual residences.
71. Lawn Care
When push comes to shove, you've probably got what it takes to make some "green." Just roll up your sleeves and start mowing, clipping and fertilizing lawns for office complexes and residential clients alike.
72. Home-Inspection Service
A keen eye for structural detail paves the way to success in your home-inspection service. Start by assessing clients' homes for problems such as structural damage and foundation abnormalities, then refer customers to contractors who can ensure their homes are in good repair.

73. House Painting
Brush up on your painting skills, and get ready to paint the town red--or white, blue or beige, for that matter. Just load up your truck with brushes, rollers and ladders, and get primed for business!

74. Local Moving Service
Be a mover and shaker with your own local moving service. This is no business for the faint of heart, however: Make sure you're equipped with some upstanding leveraging techniques. as well as brawn.

75. House-Sitting
Is there a sitter in the house? If so, homeowners can rest assured that, while they're away, their plants and pets will be tended to. Don't wait for opportunity to come knocking; a reliable set of references get you in the door.
76. Home Decorating
Home in on the decorating business with your flair for design. Work with local furniture and accessory stores, paint shops, and carpet and drapery outlets to coordinate clients' interiors. And remember: The key to getting in the door of this business is decorating your own home, first.

Read This: Styled: Secrets for Arranging Rooms, from Tabletops to Bookshelves by Emily Henderson and Angelin Borsics | Amazon | Indigo.ca | Barnes & Noble

77. Miniblind Cleaning
Put an end to dusty miniblinds in offices, homes and other buildings with your miniblind-cleaning service. Immerse blinds in tanks of gentle, yet effective, cleansing solution... and give clients a squeaky-clean new perspective on the world outside their windows.

78. Pet-Food and Supplies Home Delivery
Lugging pounds of pet food and supplies from the store each week or so can be a burden on pet owners, but it's certainly not too much for pet-delivery entrepreneurs. Once you've sniffed out some leads, start serving up success by delivering pet supplies directly to customers' doors.
79. Custom Closet Systems
Calling all closet-organizing fanatics: It's time to come out and show your stuff! With a few hooks and shelves, and a lot of creativity (but checking any fear of small spaces at the door), you've got the makings of a custom closet-systems pro . . . with plenty of room to grow. New homeowners and long-time closet accumulators alike make up your potential clientele.

80. Window Washing
Business has never been clearer for window washers. Grab your bucket, squeegee, and glass-cleaning solution, and rap at the dirty windows of local businesses and residences alike. Add repeat customers, and you'll soon be on a winning streak.

81. Residential Cleaning
Not only is residential cleaning a good way to keep a body busy, but it's also a way to clean up some profits while you're at it. Start on the ground floor by mopping, sweeping and dusting one house, and work your way up from there!

Computers and Technology
82. Computer Repair
In today's computer-based society, computer "downtime" can be both costly and aggravating. As a repair professional-equipped with some basic diagnostic equipment and technological savvy-you can get clients' computers back up and humming again.
83. Computer Consulting
Tap into a surging market as a computer consultant. Whether you're an expert at Windows 95, putting together hardware components, or networking, a growing number of computer "newbies" will surely benefit from your services.

84. Internet Research
Practice makes perfect when it comes to surfing the internet. With some search-engine and self-marketing savvy, put information at clients' fingertips--and "net" profits at yours.
85. Website Designer
With specialized software, creating websites comes easy, so long as you have some basic technical and graphic savvy. Home in on business by helping businesses establish a site; existing clients will need help keeping their websites up-to-date, as well.

Children's Services
86. Children's Party Planning
Do parents a favor and plan their next children's party. From hiring Sesame Street character look-alikes to coordinating games, decorations and food, you're sure to be the life of the party by allowing parents to relax and have fun, too. Plan birthday, holiday, and religious-ceremony celebrationsand let the festivities begin.

87. Child Care
As a child-care provider, you'll need a state license, plenty of baby-sitting experience, and a lot of patience and TLC. Whether you "sit" at your place or theirs, you'll find busy parents aren't your only clients; many office complexes, gyms and other businesses need quality child care, too.
88. Child-Identification Program
Safety first: When it comes to keeping tabs on children, there's no excuse for kidding around. By offering parents a complete child-identification program, including information files, fingerprinting, identification tags and photos, you not only set parents' minds more at ease, but provide a safety net for our next generation.
89. Children's Fitness
If there's one thing that never seems to run out, it's a kid's supply of energy. Tap into that vast resource with a children's fitness program. Put your knowledge of children's education and physical fitness to the test by renting a location, then coordinate activities such as tumbling, dance, gymnastics and karate. And hop to it!
90. Children's Transportation Service
For working and nonworking parents alike, transporting junior to and from school (as well as to after-school activities) can become, well, taxi-ing. By providing a reliable children's transportation service, you give busy parents a break-and keep their busy kids on schedule.

91. Baby-Proofing
Stairs, cabinets, electrical cords and outlets-they're all potential baby hazards. New parents, grandparents, and even baby sitters could all benefit from a more kid-friendly house. So grab your tools and be prepared to get down on your hands and knees (it helps to view things from a baby's perspective).
92. Computer Training for Kids
Reading, writing, arithmetic... and computers. Though it seems like kids today are born speaking computerese, they've got to start learning somewhere. Teaching them the basics early on is sure to put kids at the head of their class -- and you at the head of your own business.

93. Nanny Placement
For busy parents, finding a good nanny isn't child's play. Nanny-placement agents-who screen applicants, check references, match personalities, and set schedules-provide clients an invaluable service by saving them considerable time and worry.


94. New Mother/Infant Home Care
Make new babies' homecomings from the hospital less tiresome for parents by providing the in-home care and support they need. Preparing meals, diapering the baby, and providing light housekeeping are all a great relief to proud-but occasionally exhausted-new parents.

95. Tutoring
Thought your proficiency in high school algebra was all for naught? Think again: As a tutor, you could help others bone up on their studies. Whether it's reading, writing or arithmetic, help your students reach the top of their class with a little experienced guidance and support.
Event Services
96. Photography
With your eye for photo opportunities-at weddings, parties, special events and more-you could be zooming in on profits as a freelance photographer. Be prepared to work weekends and evenings (when many clients will need your services) and to hire an assistant to help you juggle your photo paraphernalia.
97. Errand Runner/Personal Shopper
Calling all shopaholics: Here's one business where you can truly shop till you drop... without spending a penny of your own! Personal shoppers-who may also perform other errands, such as picking up prescriptions or buying groceries-can never complain about a lack of things to do.
98. Family-History Video
Money can grow on trees... family trees, that is. Family-history videographers are hitting home by filming personalized accounts of weddings, births and other memorable occasions. Should a customer's other family members give the film a thumbs up, you may be looking at future generations of customers.
99. Mobile Disc Jockey
As a mobile disc jockey, weddings, parties and other events are all music to your ears. Start jammin' with a collection of compact discs, a CD player, and a speaker system, then pass on the word about your services to wedding and event planners.

100. Wedding-Planning Service
Getting married isn't always as simple as saying, "I do." There's a caterer to be contracted, a location to be rented, and flowers to be ordered. So when it comes to making matrimony a more harmonious event for the new couple and their families, wedding planners take the cake.

101. Event Planning
If your life has been, well, uneventful until now, we have a solution: Be an event planner! Whether it's a party, wedding or convention, you're sure to be at the center of all the action when you coordinate everything from room rentals and speakers to decorations and food.

102. Limousine Service
With a limo and some insurance, you could be the driving force behind a new business venture. Stretch your market by adding more drivers and cars to your fleet. Then, once you've established a reliable reputation, start-driving home your limousine-service sales.

103. Photo Birth Announcements
For birth-announcement producers, business is booming as fast as the population! Some basic desktop-publishing software, scanning equipment, and the names of new parents put you in the starting blocks; from there, create fanciful photo-cards, including those all-important details: name, birth date, time and weight.

104. Videotaping Service
You may not win a producer-of-the-year award, but you'll win the appreciation of your clients when you capture their weddings, bar mitzvahs, birthdays and more on videotape. Keep the film rolling at special events, then edit a final version for clients' own special screenings.
105. Reunion Organizing
Reunite 'em 'cause it pays so good: Whether it's one big happy family or one big high school class, reunions can be a joyful-and lucrative-occasion for reunion organizers. Schedule the accommodations, coordinate the catering and entertainment, send out the invitations, then sit back and let it all "come together."


Kedudukan Aqidah dalam Islam

Kedudukan Aqidah dalam Islam
Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak usah ada gempa bumi atau badai, bahkan untuk sekedar menahan atau menanggung beban atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur berantakan.
Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama (din) dan diterimanya suatu amal. Allah swt berfirman,
فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَآءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحًا وَلاَيُشْرِكُ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا.
Artinya: “Maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya (di akhirat), maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak menyekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Q.S. al-Kahfi: 110)
Allah swt juga berfirman,
وَلَقَدْ أُوحِىَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِّنَ الْخَاسِرِينَ.
Artinya: “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi sebelummu, bahwa jika engkau betul-betul melakukan kesyirikan, maka sungguh amalmu akan hancur, dan kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang merugi.” (Q.S. az-Zumar: 65)
Mengingat pentingnya kedudukan aqidah di atas, maka para Nabi dan Rasul mendahulukan dakwah dan pengajaran Islam dari aspek aqidah, sebelum aspek yang lainnya. Rasulullah saw berdakwah dan mengajarkan Islam pertama kali di kota Makkah dengan menanamkan nilai-nilai aqidah atau keimanan, dalam rentang waktu yang cukup panjang, yaitu selama kurang lebih tiga belas tahun. Dalam rentang waktu tersebut, kaum muslimin yang merupakan minoritas di Makkah mendapatkan ujian keimanan yang sangat berat. Ujian berat itu kemudian terbukti menjadikan keimanan mereka sangat kuat, sehingga menjadi basis atau landasan yang kokoh bagi perjalanan perjuangan Islam selanjutnya. Sedangkan pengajaran dan penegakan hukum-hukum syariat dilakukan di Madinah, dalam rentang waktu yang lebih singkat, yaitu kurang lebih selama sepuluh tahun. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita mengenai betapa penting dan teramat pokoknya aqidah atau keimanan dalam ajaran Islam.
Menurut Al habib ahmad bin alwi al haddad ketika beliau berceramah di majelisnya setiap malem rabu yang sesuai dengan manaqibnya,  beliau berkata:
Bahwanya aqidah ahlussunnah wal jammaah dibagi menjadi 2 tingkatan:
1. Aqidahnya orang awam
2. Aqidahnya para wali dan orang orang shaleh terdahulu

IMAM EMPAT
Istilah Imam Empat yang digunakan umat Islam pada zaman ini, mereka ialah:
1. Imam Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit rahimahullah, dari Kufah, Irak (hidup th 80 H - 150 H).
2. Imam Malik bin Anas rahimahullah, dari Madinah (hidup th 93 H - 179 H)
3. Imam Syafi’i Muhammad bin Idris rahimahullah, lahir di Ghazza, ‘Asqalan, kemudian pindah ke Mekkah. Beliau bersafar ke Madinah, Yaman dan Irak, lalu menetap dan wafat di Mesir (hidup th 150 H - 204 H).
4. Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah dari Baghdad, ‘Irak (hidup th 164 H - 241 H).

Empat ulama ini sangat masyhur di kalangan umat Islam. Kepada empat imam inilah, empat madzhab fiqih dinisbatkan.

AQIDAH IMAM EMPAT
Siapapun yang meneliti aqidah para ulama Salafush Shalih, maka ia akan mendapatkan bahwa aqidah mereka adalah satu, jalan mereka juga satu. Para ulama Salafush Shalih tidak berpaling dari nash-nash Al Kitab dan Sunnah, dan tidak menentangnya dengan akal, perasaan, atau perkataan manusia.

Mereka mempunyai pandangan yang jernih, bahwa aqidah itu tidak diambil dari seorang ‘alim tertentu, bagaimanapun tinggi kedudukannya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: “Adapun i’tiqad (aqidah, keyakinan), maka tidaklah diambil dariku, atau dari orang yang dia lebih besar dariku. Tetapi diambil dari Allah dan RasulNya, dan keyakinan yang disepakati oleh salaful ummah (umat Islam yang telah lalu, para sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam). Maka apa yang ada di dalam Al Qur’an wajib diyakini. Demikian juga yang hadits-hadits yang shahih telah pasti, seperti Shahih Bukhari dan Shahih Muslim” [5]. Imam Al Ashfahani rahimahullah berkata: “Seandainya engkau meneliti seluruh kitab-kitab mereka (Ahlu Sunnah) yang telah ditulis, dari awal mereka sampai yang akhir mereka, yang dahulu dari mereka dan yang sekarang dari mereka, dengan perbedaan kota dan zaman mereka, dan jauhnya negeri-negeri mereka, masing-masing tinggal di suatu daerah dari daerah-daerah (Islam); engkau dapati mereka dalam menjelaskan aqidah di atas jalan yang satu, bentuk yang satu. Pendapat mereka dalam hal itu (aqidah) satu. Penukilan mereka satu. Engkau tidak melihat perselisihan dan perbedaan pada suatu masalah tertentu, walaupun sedikit. Bahkan seandainya engkau kumpulkan seluruh apa yang lewat pada lidah mereka dan apa yang mereka nukilkan dari Salaf (orang-orang dahulu) mereka, engkau mendapatinya seolah-olah itu datang dari satu hati dan melalui satu lidah”. [6]

Termasuk Imam Empat, mereka berada di atas satu aqidah. Para ulama terkenal dari berbagai madzhab telah menulis aqidah Imam Empat ini, dan mereka semua memiliki aqidah yang sama.

Secara terperinci, aqidah Imam Empat ini antara lain dapat dilihat di dalam kitab Ushuluddin ‘Inda Aimmatil Arba’ah Wahidah, karya Dr. Nashir bin ‘Abdillah Al Qifari, dosen aqidah Universitas Imam Muhammad bin Sa’ud Qashim dan kitab Mujmal I’tiqad Aimmatis Salaf, karya Dr. Abdullah bin Abdul Muhsin At Turki, Rektor Universitas Imam Muhammad bin Sa’ud.

IMAM ABU HANIFAH
Imam Abu Hanifah t berkata: “Aku berpegang kepada kitab Allah. Kemudian yang tidak aku dapatkan (di dalam kitab Allah, aku berpegang) kepada Sunnah Rasulullah n . Jika aku tidak mendapatkannya di dalam kitab Allah dan Sunnah Rasulullah, aku berpegang kepada perkataan-perkataan para sahabat Beliau. Aku akan berpegang kepada perkataan orang yang aku kehendaki, dan aku tinggalkan perkataan orang yang aku kehendaki di antara mereka. Dan aku tidak akan meninggalkan perkataan mereka (dan) mengambil perkataan selain (dari) mereka”. [Riwayat Ibnu Ma’in di dalam Tarikh-nya, no. 4219. Dinukil dari Manhaj As Salafi ‘Inda Syaikh Nashiruddin Al Albani, hlm. 36, karya ‘Amr Abdul Mun’im Salim].

Imam Abu Ja’far Ath Thahawi (wafat 321 H), salah seorang ulama Hanafiyah, menulis sebuah risalah tentang aqidah, yang kemudian terkenal dengan nama “Aqidah Ath Thahawiyah”. Beliau membukanya dengan perkataan: “Ini peringatan dan penjelasan aqidah Ahlis Sunnah wal Jama’ah di atas jalan ahli fiqih-ahli fiqih agama: Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit Al Kufi, Abu Yusuf Ya’qub bin Ibrahim Al Anshari, Abu Abdillah Muhammad bin Al Hasan Asy Syaibani g , dan yang mereka yakini, berupa ushuluddin (pokok-pokok agama), dan cara beragamanya mereka (dengannya) kepada Rabbul ‘Alamin”. [Kitab Aqidah Ath Thahawiyah]

As Subki rahimahullah memberikan komentar terhadap “Aqidah Ath Thahawiyah” dengan perkataan : “Madzhab yang empat ini –segala puji hanya bagi Allah- satu dalam aqidah, kecuali di antara mereka yang mengikuti orang-orang Mu’tazilah dan orang-orang yang menganggap Allah berjisim [7], Namun mayoritas (pengikut) madzhab empat ini, berada di atas al haq. Mereka mengakui aqidah Abu Ja’far Ath Thahawi yang telah diterima secara utuh oleh para ulama dahulu dan generasi berikutnya”. [Ushuluddin ‘Inda Aimmatil Arba’ah Wahidah, hlm. 28, karya Dr. Nashir bin ‘Abdillah Al Qifari].

Penerimaan para ulama terhadap Aqidah Ath Thahawiyah adalah secara umum. Karena ada beberapa perkara yang perlu dikoreksi, sebagaimana hal itu telah dilakukan oleh pensyarah (pemberi penjelasan) Aqidah Ath Thahawiyah, (yaitu) Imam Ibnu Abil ‘Izzi Al Hanafi. Demikian juga oleh para ulama belakangan, seperti Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz dalam ta’liq (komentar) beliau, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani dalam syarah dan ta’liq beliau, dan Syaikh Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al Khumais di dalam Syarh Al ‘Aqidah Ath Thahawiyah Al Muyassar. Namun secara umum, para ulama menerima kebenaran aqidah tersebut.

IMAM MALIK BIN ANAS
Imam Malik bin Anas t dikenal sebagai ulama yang tegas dalam menyikapi bid’ah. Di antara perkataan beliau yang masyhur ialah: “Barangsiapa membuat bid’ah (perkara baru) di dalam Islam (dan) ia menganggapnya sebagai kebaikan, maka ia telah menyangka bahwa (Nabi) Muhammad n telah mengkhianati risalah. Karena Allah Ta’ala berfirman:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينًا

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu. [Al Maidah:3]

Maka apa-apa yang pada hari itu bukan agama, pada hari ini pun tidak menjadi agama”. [8]

Imam Ibnu Abi Zaid Al Qairawani rahimahullah, (wafat 386 H), salah seorang ulama Malikiyah, menulis sebuah risalah tentang aqidah, dan berisi aqidah Ahlu Sunnah, sama dengan aqidah ulama lainnya.

IMAM ASY SYAFI’I
Imam Syafi’I t berkata: “Selama ada Al Kitab dan As Sunnah, maka (semua) alasan tertolak atas siapa saja yang telah mendengarnya, kecuali dengan mengikuti keduanya. Jika hal itu tidak ada, kita kembali kepada perkataan-perkataan para sahabat Nabi  , atau salah satu dari mereka”. [Riwayat Baihaqi di dalam Al Madkhal Ilas Sunan Al Kubra, no. 35. Dinukil dari Manhaj As Salafi ‘Inda Syaikh Nashiruddin Al Albani, hlm. 36].

Dan telah masyhur perkataan Imam Syafi’i rahimahullah : “Aku beriman kepada Allah dan kepada apa yang datang dari Allah (yakni Al Qur’an), sesuai dengan yang dikehendaki Allah. Aku beriman kepada utusan Allah dan kepada apa yang datang dari utusan Allah (yakni Nabi Muhammad ), sesuai dengan yang dikehendaki utusan Allah” [9]. Imam Abu Bakar Al Isma’ili Al Jurjani rahimahullah, (wafat 371 H), salah seorang ulama Syafi’iyah, menulis sebuah risalah tentang aqidah. Beliau membukanya dengan perkataan: “Ketahuilah, semoga Allah memberikan rahmat kepada kami dan kalian, bahwa jalan Ahli Hadits, Ahli Sunnah wal Jama’ah, ialah mengakui kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan menerima apa yang dikatakan oleh kitab Allah Ta’ala, dan apa yang telah shahih riwayatnya dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam" [10]. Aqidah Imam Syafi'i adalah aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah;

Sumber aqidah Imam Syafi'i adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah. Beliau pernah mengucapkan: "Sebuah ucapan seperti apapun tidak akan pasti (tidak diterima) kecuali dengan (dasar) Kitabullah atau Sunnah RasulNya. Dan setiap yang berbicara tidak berdasarkan Al-Kitab dan As-Sunnah, maka ia adalah mengigau (membual, tidak ada artinya). Waallu a'lam." ( Manaqibusy Syafi'i, 1/470&475);

Manhaj Imam Syafi'i dalam aqidah menetapkan apa yang ditetapkan oleh Allah dan RasulNya, dan menolak apa yang ditolak oleh Allah dan RasulNya. Karena itu beliau menetapkan sifat istiwa' (Allah bersemayam di atas), ru'yatul mukminin lirrabbihim (orang mukmin melihat Tuhannya) dan lain sebagainya;

Dalam hal sifat-sifat Allah, Imam Syafi'i mengimani makna zhahirnya lafazh tanpa takwil (meniadakan makna tersebut) apalagi ta'thil (membelokkan maknanya). Beliau berkata: "Hadits itu berdasarkan zhahirnya. Dan jika ia mengandung makna lebih dari satu, maka makna yang lebih mirip dengan zhahirnya itu yang lebih utama." (Al-Mizanul Kubra, 1/60; Ijtima'ul Juyusy, 95).

Imam Syafi'i pernah ditanya tentang sifat-sifat Allah yang harus diimani, maka beliau menjawab, 'Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang telah dikabarkan oleh kitabNya dan dijelaskan oleh NabiNya kepada umatnya. Tidak seorang pun boleh menolaknya setelah hujjah (keterangan) sampai kepadanya karena Al-Qur'an turun dengan membawa nama-nama dan sifat-sifat itu. Maka barangsiapa yang menolaknya setelah tegaknya hujjah, ia adalah kafir. Adapun sebelum tegaknya hujjah, ia adalah ma'dzur (diampuni) karena kebodohannya, sebab hal (nama-nama dan sifat-sifat Allah) itu tidak bisa diketahui dengan akal dan pemikiran. Allah memberitahukan bahwa Dia memiliki sifat "Yadaini" (dua tangan), dengan firmanNya: "Tetapi kedua tangan Allah terbuka" (Al-Maidah: 64). Dia memiliki wajah, dengan firmanNya: "Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali wajahNya" (Al-Qashash: 88)." (Manaqib Asy-Syafi'i, Baihaqi, 1/412-413; Ushul I'tiqad Ahlis Sunnah, Al-Lalikai, 2/702; Siyar A'lam An-Nubala', 10/79-80; Ijtima' Al-Juyusy Al-Islamiyah, Ibnul Qayyim, 94).

Kata-kata "As-Sunnah" dalam ucapan dan wasiat Imam Syafi'i dimaksudkan untuk tiga arti.

Pertama, adalah apa saja yang diajarkan dan diamalkan oleh Rasulullah, berarti lawan dari bid'ah.

Kedua, adalah aqidah shahihah yang disebut juga tauhid (lawan dari kalam atau ra'yu). Berarti ilmu tauhid adalah bukan ilmu kalam begitu pula sebaliknya.

Imam Syafi'i berkata: "Siapa yang mendalami ilmu kalam, maka seakan-akan ia telah menyelam ke dalam samudera ketika ombaknya sedang menggunung". (Al-Mizanul Kubra, Asy-Sya'rani, 1/60).

Ketiga, As-Sunnah dimaksudkan sebagai sinonim dari hadits yaitu apa yang datang dari Rasulullah selain Al-Qur'an.

Ahlus Sunnah disebut juga oleh Imam Syafi'i dengan sebutan Ahlul Hadits. Karena itu beliau juga berwasiat: "Ikutilah Ahlul Hadits, karena mereka adalah manusia yang paling banyak benarnya." (Al-Adab Asy-Syar'iyah, Ibnu Muflih, 1/231). "Ahli Hadits di setiap zaman adalah bagaikan sahabat Nabi." (Al-Mizanul Kubra, 1/60)

Di antara Ahlul Hadits yang diperintahkan oleh Imam Syafi'i untuk diikuti adalah Imam Ahmad bin Hanbal, murid Imam Syafi'i sendiri yang menurut Imam Nawawi : "Imam Ahmad adalah imamnya Ashhabul Hadits, imam Ahli Hadits." (Al-Majmu', 1/10).

IMAM AHMAD BIN HANBAL
Imam Ahmad bin Hambal  berkata: “Pokok-pokok Sunnah menurut kami ialah, berpegang kepada apa yang para sahabat Rasulullah berada di atasnya, dan meneladani mereka … “ [Riwayat Al Lalikai]

Imam Abu Muhammad Al Hasan bin ‘Ali bin Khalaf Al Barbahari rahimahullah (wafat 329 H), salah seorang ulama Hanbaliyah, menulis sebuah risalah tentang aqidah; aqidah Ahli Sunnah wal Jama’ah, yang bernama Syarhus Sunnah. Di antara yang beliau katakan di awal kitab ini ialah: “Ketahuilah, semoga Allah memberikan rahmat kepadamu. Bahwa agama hanyalah yang datang dari Allah Tabaraka wa Ta’ala (Yang Banyak Memberi Berkah dan Maha Tinggi), tidak diletakkan pada akal-akal manusia dan fikiran-fikiran mereka. Dan ilmunya (agama) di sisi Allah dan di sisi RasulNya. Maka janganlah engkau mengikuti sesuatu dengan hawa-nafsumu, sehingga engkau akan lepas dari agama dan keluar dari Islam. Sesungguhnya tidak ada argumen bagimu, karena Rasulullah  telah menjelaskan Sunnah (ajaran agama/aqidah) kepada umatnya, telah menerangkannya kepada para sahabat Beliau, dan mereka adalah Al Jama’ah. Mereka adalah As Sawadul A’zham (golongan mayoritas). Dan As Sawadul A’zham (yang dimaksudkan) adalah al haq dan pengikutnya. Barangsiapa menyelisihi para sahabat Rasulullah  di dalam sesuatu dari urusan agama, (maka) dia telah kafir”. [11]

KESALAHAN YANG WAJIB DILURUSKAN
Ada beberapa kesalahan yang harus dibenarkan seputar kesatuan aqidah para ulama. Di antaranya:

1. Anggapan bahwa beragamnya madzhab (pendapat yang diikuti) dalam masalah fiqih, berarti beragamnya aqidah para imam.

Anggapan ini batil, sebagaimana telah kami sampaikan tentang kesatuan aqidah para ulama Ahlu Sunnah. Nampaknya, anggapan ini sudah ada semenjak lama. Pada zaman Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, beliau menampakkan aqidah Salafiyah Ahli Sunnah wal Jama’ah, (tetapi) beliau dituduh menyebarkan aqidah Imam Ahmad bin Hanbal t . Kemudian beliau menjawab: “Ini adalah aqidah seluruh imam-imam dan Salaf (para pendahulu) umat ini, yang mereka mengambilnya dari Nabi n . Ini adalah aqidah Muhammad n “. Lihat Munazharah Aqidah Al Wasithiyah.

2. Anggapan bahwa perbedaan Ahlu Sunnah dengan firqah Syi’ah dan semacamnya dari kalangan Ahli Bid’ah, seperti perbedaan di antara madzhab empat.

Bahkan saat sekarang ini, di negara Mesir muncul lembaga yang disebut Darut Taqrib, dengan semboyan mendekatkan antara Madzhab Enam. Yaitu madzhab Hanafiyah, madzhab Malikiyah, madzhab Syafi’iyah, madzhab Hanbaliyah, madzhab (Syi’ah) Zaidiyah, dan madzhab (Syi’ah) Al Itsna ‘Asyariyah. Lembaga ini menganggap, bahwa madzhab empat yang beraqidah Ahlu Sunnah, sama seperti Syi’ah yang sesat. Padahal telah kita ketahui, sebagaimana kami sampaikan di atas, bahwa aqidah seluruh imam itu satu, yaitu aqidah Ahlu Sunnah wal Jama’ah. Adapun Syi’ah, Rafidhah, maka para ulama telah sepakat bahwa mereka adalah ahli bid’ah.

Setelah kita mengetahui bahwa aqidah Imam Empat sama, yaitu aqidah Ahlu Sunnah wal Jama’ah, bukan aqidah Asy’ariyah, bukan pula aqidah Maturidiyah, maka sepantasnya orang-orang yang menyatakan mengikuti imam-imam tersebut dalam masalah fiqih, juga mengikuti imam mereka dalam masalah aqidah. Dengan begitu mereka akan bersatu di atas al haq. Wallahul Musta’an.
Fungsi Aqidah
Aqidah adalah dasar, fondasi untuk mendirikan bangunan. Seorang yang mamiliki aqidah yang kuat, pasti akan melakukan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia dan bermu’amalat dengan baik. Ibadah seseorang tidak akan diterima oleh Allah swt kalau tidak dilandasi dengan aqidah. peranan yang sangat besar dalam hidupnya antara lain:
• Menopang seluruh prilaku, membentuk dan memberi corak dan warna kehidupannya dalam hubungannya dengan makhluk lain dan hubungannya dengan Tuhan.
• Aqidah/ keyakinan akan memberikan ketenangan dan ketentraman dalam pengabdian dan penyerahan dirinya secara utuh kepada Zat yang Maha Besar
• Iman memberikan daya dorong utama untuk bergaul dan berbuat baik sesama manusia tanpa pamrih.
• Dengan iman seorang muslim akan senantiasa menghadirkan dirinya dalam pengawasan Allah semata.
• Aqidah sebagai filter, penyaring budaya-budaya non Islami (sekularisasi)

Daftar Pustaka

[1]. Hanafiyah, ialah orang-orang yang mengikuti madzhab Imam Abu Hanifah rahimahullah
[2]. Ahli dzimmah, ialah orang kafir yang menjadi warga negara di bawah kekuasaan negara Islam
[3]. Syafi’iyyah, ialah orang-orang yang mengikuti madzhab Imam Syafi’i rahimahullah
[4]. Lihat Tarikh Fiqih Islami, hlm. 171-176, karya Dr. Umar Sulaiman Al Asyqar.
[5]. Lihat Majmu’ Fatawa (3/161).
[6]. Lihat Al Hujjah Fi Bayanil Mahajjah (2/224-225). Dinukil dari kitab Ushuluddin ‘Inda Aimmatil Arba’ah Wahidah, hlm. 73, karya Dr. Nashir bin ‘Abdillah Al Qifari.
[7]. Yakni menyerupakan sifat Allah dengan sifat makhluk, Pen
[8]. Al I’tisham (1/64), karya Asy Syatibi.
[9]. Majmu’ Fatawa (4/2).
[10]. I’tiqad Aimmatil Hadits Lil Imam Abi Bakar Al Isma’ili , hlm. 49, karya, tahqiq: Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al Khumais.
[11]. Syarhus Sunnah, hlm. 68, no. 5, karya Imam Al Barbahari, tahqiq Abu Yasir Khalid bin Qasim Ar Radadi.
[12] manaqib al habib ahmad bin alwi al haddad

Kepercayan, sistem pemerintahan Bangsa inca, Bangsa Maya, bangsa Aztec dan peradaban india kuno

1   Kepercayaan dan sistem pemerintahan Bangsa Inca, bangsa maya dan bangsa Aztec Kepercayaan Bangsa Inca: Masyarakat Inca perca...