Seni Kriya Tekstil

Definisi atau pengertian dari Seni kriya tekstil

Seni kriya tekstil adalah bagian dari seni kriya, yaitu karya manusia yang dibuat dengan teknik ikat dan anyam benang atau serat untuk menghasilkan suatu produk. Produk yang dimaksud biasanya adalah kain untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia, tanpa melupakan sisi artistiknya.Kata kriya sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta “krya” yang berarti mengerjakan, sementara KBBI mengartikan kata kriya (krya) menjadi pekerjaan kerajinan tangan. Jadi seni kriya dapat dijelaskan sebagai karya seni yang dihasilkan oleh keterampilan tangan namun masih tetap memperhatikan segi 
fungsionalnya.

Jenis Jenis Kriya Tekstil di Indonesia

Jenis Karya Kriya Tekstil
Di tanah air kriya tekstil dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu, kriya tekstil modern dan tradisional.
 Berikut pengertiannya:
1. Kriya tekstil modern — Pembuatan produk tekstil modern lebih menekankan pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Ini misalnya pembuatan produk tekstil secara masal di konveksi atau pabrik-pabrik baju, celana, jilbab, sepatu, tas, tirai, sarung bantal, dan sebagainya.


2. Kriya tekstil tradisional  Tujuan pembuatan produk tekstil adalah memenuhi kebutuhan yang terkait dengan ritual adat, misalnya menenun kain sasirangan untuk tujuan pengobatan. Dalam produksinya kebanyakan murni mengandalkan keterampilan tangan tanpa mesin modern.
Produk tekstil dimaksud juga lebih menonjolkan unsur seni dibandingkan fungsionalnya. Contoh kriya tekstil antara lain kain poleng Bali, kain cepuk, kain batik, kain ulos, dan masih banyak lagi.


Teknik Seni Kriya Tekstil Yang Dikembangkan Oleh Masyarakat Indonesia

Bila dikategorikan dari segi teknik pembuatannya, kriya tekstil Indonesia kebanyakan diproduksi dengan teknik batik dan tenun.

1. Kriya batik
Teknik batik dilakukan dengan memberikan gambar atau pola tertentu pada selembar kain, berikutnya gambar atau pola tersebut diberi pewarna. Beberapa gambar atau pola pada kain batik memiliki makna filosofis tertentu. Inilah sebabnya di masa lampau orang tak boleh sembarangan memilih kain batik untuk dikenakan.
Pewarnaan kain batik dilakukan dengan tiga macam teknik, yaitu teknik cap, teknik lukis, dan teknik tulis. Saat ini penggunaan kain batik sudah semakin beragam, tidak hanya untuk produk-produk tekstil tetapi juga produk lainnya, termasuk dekorasi.

2. Kriya tenun
Kerajinan tangan ini dibuat dengan merangkai jalinan benang atau serat menggunakan alat tenun sehingga menghasilkan sehelai kain dengan corak tertentu. Alat tenun dibagi menjadi dua tipe, yaitu Alat Tenun Bukan Mesin (manual) dan Alat Tenun Mesin. Jenis kriya tekstil tenun yang sering dijumpai adalah tenun ikat dan tenun songket.Setiap daerah di nusantara memiliki teknik-tekniknya tersendiri terkait pembuatan produk tersebut, tak hanya pada pembuatan kainnya tetapi juga unsur penghiasnya.

Daftar Nama kain tradisonal Indonesia


Inilah daftar nama kain tradisional Indonesia sekaligus tempat asalnya:
1. Batik Indonesia (Jawa)
2. Kain Besurek (Bengkulu)
3. Batik Betawi (DKI Jakarta)
4. Kain Cual (Bangka Belitung)
5. Endek (Bali)
6. Gringsing Tenganan (Bali)
7. Karawo (Gorontalo)
8. Kerawang Gayo (Aceh)
9. Koffo (Sulawaesi Utara)
10. (Busana) Kulit Kayu (Sulawesi Tengah, Pulau Kalimantan)
11. Lantung (Bengkulu)
12. Lipa Saqbe Mandar (Sulawesi Barat)
13. Lipa Sabbe (Sulawesi Selatan)
14. Lurik Yogyakarta (DIY Yogyakarta)
15. Maduaro (Lampung)
16. Sarung Tenun Samarinda (Kalimantan Timur)
17. Sasirangan (Kalimantan Selatan)
18. Songket Palembang (Sumatera Selatan)
19. Songket Sambas (Kalimantan Barat)
20. Songket Pandai Sikek (Sumatera Barat)

PATNER
Penulis: Rizky Darmawan

No comments:

Post a Comment

Kepercayan, sistem pemerintahan Bangsa inca, Bangsa Maya, bangsa Aztec dan peradaban india kuno

1   Kepercayaan dan sistem pemerintahan Bangsa Inca, bangsa maya dan bangsa Aztec Kepercayaan Bangsa Inca: Masyarakat Inca perca...